Selasa, 15 Mei 2012

SIDS ( Sudden Infant Death Syndrome)


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Sindroma Kematian Bayi Mendadak merupakan salah satu penyebab kematian bayi di Indonesia, sindroma kematian bayi mendadak  tidak di ketahui jelas dan tidak terduga pada bayi yang tampaknya sehat.
Tiga (3) dari 2000 bayi mengalami sindroma kematian bayi mendadak dan hampir ditemui kematian bayi pada saat bayi tertidur. Pada angka kematian bayi, di Indonesia hampir mencapai 31 % angka yang di dapat pada kasus kematian bayi yang tidak jelas penyebabnya.
B.     Tujuan
1.      Mengetahui resiko terjadinya Sindroma Kematian Bayi Mendadak.
2.      Mengetahui diagnosa pada Sindroma Kematian Bayi Mendadak.
3.      Mengetahui cara penanganan pada orang tua yang kehilangan anaknya karena Sindroma Kematian Bayi Mendadak.








BAB II
TINJAUAN TEORI
A.    Pengertian
Sindroma Kematian Bayi Mendadak (SIDS, Sudden Infant Death Syndrome) adalah suatu kematian yang mendadak dan tidak terduga pada bayi yang tampaknya sehat. SIDS merupakan penyebab kematian yang paling sering ditemukan pada bayi yang berusia 2 minggu-1 tahun. 3 dari 2000 bayi mengalami SIDS dan hampir  ketika mereka sedang tidur. Kebanyakan SIDS terjadi pada usia 2-4 bulan dan terjadi di seluruh dunia.
Kematian bayi mendadak tidak terduga dan dengan alasan yang tetap tidak jelas, bahkan setelah otopsi, merupakan sarat kematian paling utama pada tahun pertama kehidupan setelah masa neonatus. Peristiwa ini menggambarkan sindroma bayi mati mendadak (SIDS yaitu Sudden Infant Death Syndrome)  adalah suatu kematian yang mendadak dan tidak terduga pada bayi yang tampaknya sehat.
Pada kasus yang khas seorang bayi berusia 2-3 bulan yang tampak sehat, di tidurkan tanpa kecurigaan bahwa segala sesuatunya di luar keadaan yang biasa, beberapa waktu kemudian bayi di temukan meninggal, dan otopsi konvensional gagal menemukan penyebab kematian. Telah di ungkapkan bahwa bayi tampak sehat sebelum meninggal, tetapi riwayat perinatal yang lebih rinci serta pemeriksaan intensif fungsi kardiorespiratorik dan neurologik menghasilkan bukti-bukti bahwa anak tidak berada dalam keadaan yang normal sebelumnya.
Seorang ibu yang merokok pada masa kehamilan meningkatkan risiko sindrom mati mendadak pada bayi. Kematian mendadak pada bayi terjadi ketika bayi kekurangan napas di tempat tidur setelah posisinya menghalangi pernapasannya. Seperti yang dikutip dari AFP, sindrom mati mendadak itu banyak dikaitkan dengan kurangnya respons yang mengejutkan pada otak yang memicu bayi bernapas megap-megap. Dalam kondisi semacam itu, bayi akan menangis untuk merangsang pernapasan normal kembali.
B.     Etiologi
Penyebab ketidak normalan itu masih belum diketahui jelas. Namun, bukti statistik menunjukkan ada kaitan bayi yang terpapar tembakau selama kehamilan dengan sindrom mati mendadak pada bayi. Tim dokter yang dipimpin Dr Anne Chang, seorang profesor di bidang pernapasan di Royal Children’s Hospital Foundation di Brisbane, Australia, berupaya mencari kaitan antara kedua hal itu dengan mengamati 20 bayi sehat berusia sekitar tiga sampai lima bulan. Usia itu merupakan usia yang berisiko mati mendadak.
Para ahli mengamati sepuluh ibu bayi yang tidak merokok pada masa kehamilan, sedangkan yang lain merokok selama kehamilan. Untuk penelitian, bayi diletakkan di punggung, posisi yang direkomendasikan untuk mencegah kematian mendadak. Kemudian, bayi-bayi itu diganggu oleh suara nyanyian yang kekuatannya mencapai 80 desibel dari pengeras suara di dekat mereka setelah tidur. Tes dilakukan selama para bayi tidur nyenyak dan dalam keadaan terang sepanjang tahap tidur antara sepuluh sampai dua belas jam. Irama jantung dan pernapasan serta respons tingkah laku bayi seperti gerakan badan dan membuka mata diamati. Para peneliti menemukan tidak ada perbedaan cara tidur bayi atau bangun ketika suara terdengar selama tidur nyenyak. Periode ditentukan oleh kecepatan gerak mata di samping pupil. Tetapi, perbedaan besar meningkat pada respons mereka selama membuka mata atau bergerak selama periode itu, bahkan ketika rangsangan terhadap telinga diperbesar. Para peneliti percaya penemuan itu menambah kecurigaan bahwa nikotin dapat berakibat pada perkembangan kunci fungsi motoris bayi, yakni memerintahkan otak untuk tidur dan membangunkan serta fungsi jantung serta paru-paru.
Penyebabnya tidak diketahui. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa SIDS lebih sering terjadi pada bayi yang tidurnya tengkurap dibandingkan dengan bayi yang tidurnya terlentang atau miring. Karena itu sebaiknya bayi ditidurkan dalam posisi terlentang atau miring. Resiko terjadinya SIDS juga ditemukan pada bayi yang pada saat tidur wajahnya menghadap ke kasur atau selimut yang lembut/empuk. Karena itu sebaiknya bayi ditidurkan diatas kasur yang keras
C.    Faktor Resiko
1.      Tidur tengkurap (pada bayi kurang dari 4 bulan)
2.      Kasur yang lembut (pada bayi kuran dari 1 tahun)
3.      Bayi premature
4.      Riwayat SIDS pada saudara kandung
5.      Banyak anak
6.      Musim dingin
7.      Ibunya perokok
8.      Ibunya pecandu obat terlarang
9.      Ibunya berusia muda
10.  Jarak yang pendek diantara 2 kehamilan
11.  Perawatan selama kehamilan yang kurang
12.  Golongan sosial-ekonomi rendah. SIDS lebih banyak ditemukan pada bayi laki-laki.
D.    Tanda dan Gejala
1.      Jeda pernafasan karena Apnea dan sianosis yang lama selama tidur. Telah diobservasi pada dua bayi yang kemudian dianggap meninggal karena SIDS dan adanya obstruksi saluran nafas bagian atas dengan jeda pernafasan serta bradikardia yang lama pada bayi-bayi dengan SIDS abortif. Walaupun demikian masih belum pasti apakah apnea sentral atau apnea obstruktif yang lebih penting dalam terjadinya SIDS
2.      Cacat batang otak karena sedikitnya 2 kepingan bukti telah mengisyaratkan bahwa bayi-bayi dengan SIDS memiliki abnormalitas pada susunan saraf pusat.
3.      Fungsi saluran nafas atas yang abnormal, berdasarkan pada perkembangan dan anatomi, maka bayi yang muda dianggap beresiko tinggi terhadap saluran pernafasan bagian atas, apakah keadaan ini terjadi pada SIDS masih belum di ketahui.
4.      Reflek saluran nafas yang hiperreaktif karena masuknya sejumlah cairan ke dalam laring dapat merangsang timbulnya reflek ini dan di duga menimblkan apnea, maka di berikan perhatian yang cukup besar akan kemungkinan reflek gasoesofagus dan aspirasi sebagai mekanisme primer terjadinya SIDS pada beberapa bayi.
5.      Abnormalita jantung, beberapa ahli mengajukan adanya ketidakstabilan pada jantung muda, tetapi tidak mendapatkan bukti yang meyakinkan saat ini untuk menunjukan bahwa aritma jantung memainkan peranan pada SIDS.
E.     Diagnosa
SIDS didiagnosis jika seorang bayi yang tampaknya sehat tiba-tiba meninggal dan hasil otopsi tidak menunjukkan adanya penyebab kematian yang jelas. Semakin banyak bukti bahwa bayi dengan resiko SIDS mempunyai cacat fisiologik sebelum lahir. Pada neonatus dapat di temukan nilai apgar yang rendah dan abnormalitas control respirasi, denyut jantung dan suhu tubuh, serta dapat pula mengalami retardasi pertumbuhan pasca natal. SIDS didiagnosis jika seorang bayi yang tampaknya sehat tiba-tiba meninggal dan hasil otopsi tidak menunjukkan adanya penyebab kematian yang jelas.
F.     Pencegahan
1.      Selalu letakkan bayi Anda dalam posisi terlentang ketika ia sedang tidur, walaupun saat tidur siang. Posisi ini adalah posisi yang paling aman bagi bayi yang sehat untuk mengurangi risiko SIDS.
2.      Jangan pernah menengkurapkan bayi secara sengaja ketika bayi tersebut belum waktunya untuk bisa tengkurap sendiri secara alami.
3.      Gunakan kasur atau matras yang rata dan tidak terlalu empuk. Penelitian menyimpulkan bahwa risiko SIDS akan meningkat drastis apabila bayi diletakkan di atas kasur yang terlalu empuk, sofa, bantalan sofa, kasur air, bulu domba atau permukaan lembut lainnya.
4.      Jauhkan berbagai selimut atau kain yang lembut, berbulu dan lemas serta mainan yang diisi dengan kapuk atau kain dari sekitar tempat tidur bayi Anda. Hal ini untuk mencegah bayi Anda terselimuti atau tertindih benda-benda tersebut.
5.      Pastikan bahwa setiap orang yang suka mengurus bayi Anda atau tempat penitipan bayi untuk mengetahui semua hal di atas. Ingat setiap hitungan waktu tidur mengandung risiko SIDS.
6.      Pastikan wajah dan kepala bayi Anda tidak tertutup oleh apapun selama dia tidur. Jauhkan selimut dan kain penutup apapun dari hidung dan mulut bayi Anda.
7.      Pakaikan pakaian tidur lengkap kepada bayi Anda sehingga tidak perlu lagi untuk menggunakan selimut. Tetapi seandainya tetap diperlukan selimut sebaiknya Anda perhatikan hal-hal berikut ini: Pastikan kaki bayi Anda berada di ujung ranjangnya, Selimutnya tidak lebih tinggi dari dada si bayi,Ujung bawah selimut yang ke arah kaki bayi, Anda selipkan di bawah kasur atau matras sehingga terhimpit.
8.      Jangan biarkan siapapun merokok di sekitar bayi Anda khususnya Anda sendiri. Hentikan kebiasaan merokok pada masa kehamilan maupun kelahiran bayi Anda dan pastikan orang di sekitar si bayi tidak ada yang merokok.
9.      Jangan biarkan bayi Anda kepanasan atau kegerahan selama dia tidur. Buat dia tetap hangat tetapi jangan terlalu panas atau gerah. Kamar bayi sebaiknya berada pada suhu yang nyaman bagi orang dewasa. Selimut yang terlalu tebal dan berlapis-lapis bisa membuat bayi Anda terlalu kepanasan.
10.  Temani bayi Anda saat ia tidur. Jangan pernah ditinggal-tinggal sendiri untuk waktu yang cukup lama.
G.    Penatalaksanaan
Orang tua yang kehilangan anaknya karena SIDS memerlukan dukungan emosional. Penyebab kematian anaknya tidak diketahui, sehingga mereka seringkali merasa bersalah. Mungkin ada baiknya jika orang tua merencanakan untuk memiliki anak lagi.

 





BAB III
TINJAUAN KASUS
A.    Data Subjektif
1.      Biodata
a.       Identitas Bayi
Nama Bayi                                          : Bayi Ny. R
Tanggal Lahir                                      : 02 JULI 2011
Jenis Kelamin                                      : Laki-laki
BB                                                       : 3600 gram
PB                                                       : 60 cm
b.      Identitas Orang Tua
Nama Ibu        : Ny.R                         Nama Ayah     : Tn.N
Umur               : 32 thn                        Umur               : 40 thn
Agama             : Islam                         Agama             : Islam
Pendidikan      : SMA                         Pendidikan      : SMA
Pekerjaan         : IRT                            Pekerjaan         : Wirasuasta
Goldar            : AB                            Goldar             : B                  
Alamat             : Jln. Sukarasa
2.      Keluhan Utama
Bayi meninggal mendadak
3.      Riwayat Kesehatan yang Lalu
a.       Riwayat Kehamilan
Ibu mengatakan ini kehamilan yang ke 3, ibu sudah mendapatkan imunisasi TT lengkap, selama kehamilan ibu tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan dan tidak memiliki penyakit komplikasi selama hamil, ibu pernah memeriksakan keadaan kehamilannya dengan pemeriksaan USG.
b.      Riwayat Persalinan
Ibu melahirkan di BPS Harapan Bunda, jenis persalinannya spontan dan lama persalinannya kurang lebih 18 jam.
Presentasi                    : Belakang kepala
Ketuban Pecah                        : Spontan                     Warna  :jernih
Komplikasi Persalinan: Tidak ada komplikasi
Keadaan tali pusat       : Tidak ada lilitan
c.       Keadaan Bayi saat Lahir
Resusitasi                    : Baik dengan dilakukan rangsangan taktil
Keadaan Umum          : Baik
Reflek – Reflek           :
Reflek hisap                : Baik
Reflek berkedip           : Baik
Pernapasan                  : Spontan         Frekwensi        : 50x/menit
Suara nafas                  : Bersih                                                            Menangis                     : Kuat
Warna Kulit                 : Kemerah-merahan

d.      Riwayat Post Natal
BB                               : 2600 Gram
PB                               : 48 cm
Kelainan Kongenital   : Tidak di temukan
Kondisi Kesehatan      : Baik
4.      Riwayat Imunisasi
Pada saat lahir bayi di berikan imunisasi BCG, Vit K, DTP, tidak ada gejala yang serius setelah pemberian imunisasi hanya badan bayi terasa hangat.
5.      Riwayat Tumbuh Kembang
Keadaan bayi pada saat ini bayi mulai memberikan peningkatan mulai dari kenaikan BB 3500 gram, PB 60 cm bayi sudah bisa menggenggam dan memasukan benda apapun pada mulutnya.
6.      Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan keadaan keluarganya tidak ada yang mengidap penyakit menular serta keturunan dan juga tidak ada yang mengalami kelainan congenital.
7.      Riwayat Psikososial
Ibu mengatakan ini kelahiran anak yang di inginginkannya bersama keluarga,hubungan ibu dengan bayi sangat baik begitu dengan keluarga dan bayi sangat baik pula.
8.      Pola Kebiasaan Sehari-hari
Nutrisi                   : ASI                          
Eliminasi                            : BAB 3 x /hari dengan konsistensi lembek dan       warna kuning
Istirahat dan Tidur                        : 2 jam / hari
Keadaan waktu tidur        : Tenang
Hygien                               : 2 x / hari
Ganti baju                         : setiap terlihat basah
Ganti popok                      : setiap habis bak dan bab
B.    Data Objektif
1.      Keadaan Umum    : Bayi sudah tidak menampakan adanya kehidupan
2.      Pemeriksaan Antropometri
Berat Badan Lahir             : 2600 gram     BB Sekarang   : 3500 gram
Panjang Badan Lahir         : 48 cm                        PB Sekarang   : 60 cm
Lingkar Kepala lahir          : 34 cm                        LK Sekarang   : 40 cm
Lingkar Dada Lahir           : 30 cm                        LD Sekarang   : 38 cm
3.      Pemeriksaan TTV
Pernapasan            : 0 x/menit
Nadi                      : 0 x/menit
Suhu                      : 0 x/menit
4.      Pemeriksaan Fisik
Kepala                   : Ubun-ubun kecil: sudah menutup, keadaan: cembung, sutura: pelebaran.
Mata                        : Bentuk: simetris, secret: tidak ada, konjungtiva: pucat, sklera:  putih, reflek pupil: tidak ada, reflek berkedip: tidak ada.
Hidung                  : Pernapasan cuping hidung: tidak ada gerakan
Bibir                      : Warna: sianosis,
Mulut                     : Lidah: tertelan, reflek suckhing: tidak ada, reflek rooting: tidak ada
Telinga                   : Posisi telinga: melipat
Leher                     : Reflek tonik neck: tidak ada , tidak ada gerakan.
Dada                      : Bentuk dada: tidak simetris, pergerakan: tidak ada
Bunyi Jantung       : Tidak terdengar                    
Abdomen             : Bising usus: tidak terdengar            
Genetalia              : Testis: turun
Ekstremitas atas    : Gerakan tangan: kaku, reflek moro: tidak ada
Ektremitas bawah : Gerakan kaki : kaku, reflek babinski: tidak ada
C.    Analisa
Bayi meninggal tanpa di ketahui  sebab-sebab yang jelas.
D.    Penatalaksanaan
1.      Melakukan perawatan jenajah
2.      Memberi dukungan kepada ibu untuk tetap tabah.
3.      Memberikan pendidikan pencegahan agar resiko SIDS sedikit terhindar.
4.      Memberi pengertian kepada keluarga untuk tetap temani ibu dan mendukungnya.
BAB IV
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Setelah di teliti SIDS merupakan suatu penyebab kematian pada bayi berusia 2 bulan samapi1 tahun,yang tidak jelas penyebabnya namun salah satu factor pencegahan yaitu jangan biarkan bayi tidur  tengkurap disengaja dan membiarkan bayi tertidur sendiri tanpa pengawasan.
B.     Saran
Dalam penanganan kasus ini di harapkan para orang tua khususnya bagi ibu untuk lebih memberikan perlindungan dan pengawasan dikala bayinya tidur dan jauhkan bayi dari tempat yang terlalu nyaman seperti kasur yang terlalu empuk, dengan selimut penuh bulu serta terlalu banyak boneka yang akhirnya akan menyulitkan bayi bergerak dan bernapas.






DAFTAR PUSTAKA
www.Media castore.com
Buku acuan nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal Bina Pustaka Prawirohardjo Sarwono Jakarta,2009

2 komentar: